TEMPO.CO, Bogor -Rencana perpindahan pusat pemerintahan ke lahan hibah dari BLBI menjadikan Balai Kota Bogor akan ditinggalkan segera setelah pembangunan selesai.
Balai yang digunakan sebagai pusat pemerintahan resmi ini pada awalnya merupakan bangunan peninggalan Belanda.
Ternyata gedung itu dahulu kala merupakan kelab malam.
Bangunan yang terletak di jalan Ir. H. Juanda No. 10, Kelurahan Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah dibangun pada tahun 1860. Dilansir dari Cagarbudaya.kemdikbud.go.id, pada awalnya bangunan ini merupakan Societeit atau soos yang berarti klub atau kelab.
Seperti kelab-kelab pada masa sekarang kelab malam pada masa Belanda juga digunakan sebagai tempat ajojing, mencari hiburan.
Saat menjadi kelab malam tak sembarang orang dapat masuk gedung ini. Hanya bangsawan Belanda dan Eropa yang leluasa memasukinya.
Dengan sistem keanggotan ketat, hanya kalangan pengusaha, priyayi, dan pejabat yang boleh datang. Hiburan yang ada di Societeit ini beragam, diantaranya bar, ruang bilyar, panggung dan lantai dansa alias ajojing.
Dalam Kebudayaan.kemdikbud.go.id disebutkan dijelaskan pula dari segi arsitektur gedung ini memiliki skala monumental yang baik, mulai dari segi ukuran yang gigantis juga terdapat lapangan kosong bagian depan sehingga keseluruhan gedung tampak dengan jelas bila dilihat dari jauh.
Selanjutnya: Bangunan ini awalnya memiliki ciri khas arsitektur simetri penuh...
